PENGAWET KIMIA BERBAHAYA
Di Zaman sekarang banyak makanan yang diberi bahan tambahan (additif) dengan tujuan untuk menambah daya tarik untuk makanan tersebut, menambah nilai gizi, dan untuk supaya makanan tersebut dapat tahan lama. Namun bahan tambahan tersebut ada yang diperbolehkan atau ada juga yang dilarang . Bahan tambahan yang dilarang adalah suatu zat yang sengaja ditambahkan pada makan dengan tujuan tertentu namun zat tersebut bukan yang diperuntukan untuk makanan . Zat yang dilarang ditambahkan pada makanan adalah boraks dan formalin .
Boraks
Di Zaman sekarang banyak makanan yang diberi bahan tambahan (additif) dengan tujuan untuk menambah daya tarik untuk makanan tersebut, menambah nilai gizi, dan untuk supaya makanan tersebut dapat tahan lama. Namun bahan tambahan tersebut ada yang diperbolehkan atau ada juga yang dilarang . Bahan tambahan yang dilarang adalah suatu zat yang sengaja ditambahkan pada makan dengan tujuan tertentu namun zat tersebut bukan yang diperuntukan untuk makanan . Zat yang dilarang ditambahkan pada makanan adalah boraks dan formalin .
Boraks
Boraks
merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan,
khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa
berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks
tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan
antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan
asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia
pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan
sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan
sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini
tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika
terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi
SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak
berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet
yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang
sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh
formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
§ Jika terhirup
akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas,
nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
§ Jika terkena
kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
§ Jika terkena
mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan
kabur, bahkan kebutaan
§ Jika
tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit
kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif
bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak
boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat
berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.
Boraks merupakan garam natrium yang banyak
digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak
berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol.
Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang
kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia
pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan
sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan
sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini
tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika
terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP
(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
-
Nafsu makan menurun
-
Gangguan pencernaan
-
Gangguan SSP : bingung dan bodoh
-
Anemia, rambut rontok dan kanker.
Formalin
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak
berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet
yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang
sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh
formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
1.
Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar
pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan
dapat menyebabkan kanker paru-paru.
2.
Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan
pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
3.
Jika terkena mata akan menyebabkan mata
memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan
4.
Jika tertelan akan menyebabkan mual,
muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan
jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,
kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif
bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak
boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat
berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.
Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak
produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak
memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan
formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan
ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding
bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu,
boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga
menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh
makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah
bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan
yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi
dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam
kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks
yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan
yang mengandung formalin dan boraks. Berikut adalah beberapa cara
mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks.
-
Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari
kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
-
Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk,
teksturnya bagus dan renyah.
-
Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna
merah tua dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
-
Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3
hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas
formalin.
-
Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat
celcius), berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
sumber :